PHK Massal Terjadi di Gudang Garam – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal membenarkan kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap buruh PT Gudang Garam Tbk. Walaupun seperti itu, dia akan mengecek detail PHK massal Gudang Garam ini seperti berapa yang terkena PHK serta apakah hak karyawan sudah terpenuhi. Menurutnya, kalau memang ada PHK jumlah besar, bisa di artikan sebagai efek dari menurunnya kemampuan beli masyarakat.

Sampai berpengaruh ke barisan produksi yang juga menurun. Di samping itu, stok tembakau yang terbatas. Seperti di ketahui, beberapa waktu lalu Gudang Garam di sebut sudah berhenti menampung tembakau lokal asal Temanggung. Hal ini juga jadi tanda berkurangnya produksi.

Video Viral Buruh Gudang Garam

Video Viral yang di curigai buruh pabrik PT Gudang Garam Tbk yang bersalaman dengan buruh lainnya. Video memperlihatkan buruh berkumpul di ruangan dengan kursi sederhana. Video juga menampilkan setiap buruh bersalaman sampai berpelukan. Raut wajahnya terlihat sedih sampai sebagian lainnya meneteskan airmata.

Baca juga : Remaja China Di tagih Rp 5 Miliar oleh Restoran Hotpot

Profit Gudang Garam Menurun Drastis

Di kabarkan sebelumnya, PT Gudang Garam Tbk mencatat penurunan penghasilan serta profit sepanjang 2025. PT Gudang Garam Tbk mengantongi penghasilan Rp 44,36 triliun sampai Juni 2025. Penghasilan turun 11,29% dari periode sama di tahun sebelumnya Rp 50,01 triliun. Biaya pokok penghasilan menurun 9,72% dari Rp 44,95 triliun sampai semester 1 2024 menjadi Rp 40,58 triliun. Tapi, profit kotor menurun 25,26% menjadi Rp 3,78 triliun sampai Juni 2025. Profit kotor periode sama tahun lalu tercatat Rp 5,06 triliun. Perusahaan mencatat profit usaha menurun 68,16% dari Rp 1,61 triliun di semester 1 2024 menjadi Rp 513,71 miliar sampai Juni 2025.

Performa

Bersamaan dengan itu, PT Gudang Garam Tbk membukukan profit yang bisa di salurkan kepada pemilik entitas utama menurun 87,3% menjadi Rp 117,16 milliar sampai semester 1 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 925,51 milliar. Jadi, profit per saham dasar serta waham Perseroan turun menjadi Rp 61 sampai Juni 2024 dari Juni 2024 sebesar Rp 481 per saham. Total modal turun menjadi Rp 61,07 triliun sampai Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 23,02 triliun.

Aset perseroan menurun menjadi Rp 79,80 triliun sampai 30 Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 84,93 triliun. Perseroan menyimpan kas serta setara sebesar Rp 3,96 triliun sampai 30 Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 3,70 triliun.